Bongkar-Bongkar

2 comments
"Ini kalau ntar gue pulang kerja majalah lo masih berantakan gue buang ya." Terdengar sebuah ancaman menggelegar.
Saya yang saat itu masih antara sadar dan tidak, hanya mendengung dan mempererat pelukan di bantal.
Saat itu masih pukul 6 pagi, masih terlalu dini untuk bangun, apalagi di hari libur seperti ini.
"Lo dengerin gue kan?"
Saya kembali mendengung. Dengan mata kiri setengah terbuka saya melirik kakak yang mencak-mencak di depan saya. Dia tampak kesulitan mencari buku kuliahnya di antara tumpukan majalah saya. Sebenarnya majalah itu sudah punya tempatnya sendiri, tapi entah kenapa setengahnya bereksodus ke tempat buku-buku si kakak.
"Gue serius. Kalau gue pulang ntar majalah lo masih berantakan bakal gue buang."
Untuk ketiga kalinya di pagi itu saya mendengung dan melanjutkan tidur. Saya tidak menggubris ketika si kakak berangkat kerja. Ah, bukankah libur suatu barang mewah yang ketika berhasil didapatkan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya? Well, setidaknya itulah pendapat saya.
Pukul 10 kurang-kurang dikit..
Saya menggeliat dan bangun. Lama saya meneliti tumpukan majalah dan novel saya seraya berfikir, kapan terakhir kali saya membereskannya? Hmmm... entahlah, karena itu sudah lama sekali. Lagipula, memang sudah berantakan banget.
Jadilah hari itu, Rabu 10 November 2010, di saat Obama menyampaikan pidatonya di UI dan hampir sebagian orang menyaksikannya -entah itu di TV atau di undang langsung ke balairung- saya justru sibuk berkutat dengan koleksi majalah dan novel-novel saya.
Saya memang penyuka majalah. Hal ini sudah saya lakoni sejak kecil. Kalau dikumpulkan, entah sudah berapa banyak majalah yang saya punya. Di kamar yang saya tempati sekarang pun, sudah ada setumpuk majalah. Sebut saya aneh karena saya baru menyadari jumlahnya ternyata banyak juga ketika saya menghamparkannya di lantai.

Inilah majalah-majalah yang saya bereskan. Ini hanya sebagian karena ada beberapa yang dipinjam teman dan belum kembali sampai sekarang dan sebagian lagi ada di ruang humas FISIP UI, tempat saya magang.
*Saya jadi membayangkan betapa banyaknya majalah ini jika digabung dengan koleksi majalah Gadis saya yang ada di rumah. Sekedar pemberitahuan, saya langganan Gadis dari kelas 2 SMp-3 SMA dan Gadis terbit dwimingguan.*
Di koleksi ini, majalah terbanyak adalah Girlfriend. Saya memang mengoleksi majalah ini sejak edisi perdananya yang terbit Desember 2008 dan stop sejak edisi Oktober 2010. Kenapa? Karena saya cukup sadar usia. Saya sudah terlalu tua untuk membacanya. Saat ini ibaratnya saya masih mencari jati diri majalah apa yang akan saya baca dan pilihannya ada tiga: Cita Cinta, Chic atau Grazia.
(Well, jika ditemukan beberapa majalah dewasa such as Cosmopolitan, Femina, Marie Claire, CLEO, InStyle, Men's Health, percayalah, itu hanya bagian dari bahan pembuatan tugas kuliah dan TKA saya #alibi)

Lalu, berbicara tentang novel. Saya adalah pembaca segala jenis bacaan dan sering kalap. Alhasil, tiap kali ke toko buku *which is tiap awal bulan* saya akan membeli apapun yang menurut saya menarik. Tak heran jika ada beberapa buku yang belum selesai di baca karena terlalu berat.
Ini sebagian dari koleksi novel saya

Ini hanya sebagian dari koleksi saya. Sama seperti majalah, banyak yang dipinjam dan ada beberapa yang saya tinggal di ruang Humas FISIP UI. Untuk novel, saat ini saya sedang getol-getolnya melahap novel roman percintaan. Sebenarnya sejak dulu saya sudah suka teenlit dan novel asing tapi sejak empat bulan belakangan, saya mengoleksi novel roman asli Indonesia, entah itu terbitan Gagas Media atau Gramedia. (Sebenarnya sudah ada niat untuk membuat tulisan tentang novel ini tapi belum sempat). Sekarang pun saya masih punya daftar panjang (kira-kira 8 judul) novel yang akan di beli. Tapi, nunggu gajian dululah ya, haha....

Ketika beres-beres ini tiba-tiba saya kepikiran untuk membenahi koleksi aksesoris saya yang -kebetulan- berantakan juga. Selain buku, saya juga pecandu aksesoris, entah itu kalung, gelang, atau cincin. Selama lucu dan saya tertarik, langsung beli. Dipakai atau nggak itu urusan belakangan. Makanya jadi numpuk. Ini sebagian dari koleksi saya.


Pfiuhhhh.... akhirnya selesai juga. Semuanya pun kembali rapi di tempatnya semula. Lega melihat segala sesuatunya tertata dengan apik, nggak seperti ini:

Berantakan dan amburadul, haha

Ya, begitulah aktivitas saya di hari libur ini.
Oh ya, meskipun saya suka nonton dan penggemar film, saya tidak mengoleksi DVD (bajakan) karena -bukannya bermaksud untuk sombong- saya lebih suka nonton di bioskop. Layarnya lebih lebar dan sound-nya lebih cihuy jadi aktivitas nonton pun jadi lebih nampol, hehe... Apalagi kalau yang main ganteng, kan jadi lebih khusyu' mandangin mereka (Say hi to Andrew Garfield, Rick Malambri, Channing Tatum, Gerard Butler, Josh Duhamel, Jude Law dan Hayden Christensen). Selain itu saya juga tidak mengoleksi CD karena saya sedikit lebih canggih alias lebih mengandalkan www.4shared.com. Lagipula, saya kan penggemar lagu-lagu lama jadi koleksinya lengkap tuh di 4shared, hehe.

OK, see ya di bongkar-bongkar berikutnya...
love,


SHARE:
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments

  1. dasar lu iph...
    gile jg koleksinya...
    ckck...

    jgn lupa terbitkan segera tuh yg gw comment... haha

    ReplyDelete
  2. Ka Ifnur majalah2 ny itu masihn ada ga? Mau dong klonmau dkasih mau ...apalagi ada majalah2 yg belum aku punya .....

    ReplyDelete

BLOG TEMPLATE CREATED BY pipdig