Bangkok Traffic Love Story

2 comments
Oke, mungkin saya telat menonton film Thailand satu ini. Namun, bukankah ada pepatah klise yang mengatakan kalau lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali?
Mengenai film ini, saya tidak akan pernah menyangka kalau saya akan tertarik sedemikian rupa kepada jalinan cerita dan -ehem- tokoh utama pria. Kesukaan terhadap film Thailand juga tidak disengaja. Berawal dari melihat trailler Best of Time, maka saya pun menontonnya. Berdasarkan kepada rekomendasi @seeta_lescha, maka saya pun menonton The Little Commedian. Lalu, mulailah muncul ketertarikan saya kepada film drama komedi romantis ala Thai -well, sebelumnya saya berpikir kalau Thailand hanya piawai di film-film horor saja-. Hingga kemudian saya memborong beberapa dvd -bajakan tentunya- film Thai. Namun, karena terdistraksi TKA dan pulang kampung, saya baru bisa melahap film itu minggu lalu, di malam setelah saya mengumpulkan TKA -hell yeah.
Setelah dibuat ya-begitulah-meski-manis-tapi-nggak-terlalu-unyu oleh Crazy Little Things Called Love, saya pun memutar film ini. Maka....
BOOM!!!!
I love love love it so much beibeh.


Film ini bercerita tentang Li, cewek 30 tahun yang tiba-tiba mendapati dirinya kesepian setelah semua teman-temannya menikah. Suatu hari, Li pulang dalam keadaan mabuk dan hampir kecelakaan. Hal ini mempertemukan dia dengan Loong, seorang engineer. Selanjutnya, bisa ditebak kalau Li jatuh cinta kepada Loong. Lucunya, di setiap pertemuan mereka, Li selalu menyebabkan kekacauan. Kekacauan seperti apa? Uhmmm, yang sudah nonton pasti tahu. Yang belum nonton? Maaf, saya tidak ingin menjadi spoiler jadi silakan nikmati sendiri.
Well, mungkin ceritanya termasuk klise tapi pengemasannya benar-benar bagus. Terlebih setelah saya melakukan pencarian di dunia maya saya tahu bahwa film ini disponsori oleh BTS (perkereta apiannya Thailand) dan menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-10 BTS,. Saya tidak melihat sesuatu yang dipaksakan di sini. Loong bekerja sebagai engineer di BTS sehingga wajar kalau banyak scene yang diambil di BTS. Film ini juga tidak terlalu menjual mimpi seperti halnya sinema-sinema produksi Indonesia (cowok super kaya dan cewek super miskin atau sebaliknya, cowok super jutek dan cewek super cupu atau sebaliknya). Loong hanya pegawai biasa dan Li juga karyawan biasa, kemacetan yang sudah menjadi wajah Bangkok juga terlihat jelas, perayaan tradisional Thailand -Hari Songkran- digambarkan sangat meriah, sehingga penonton bisa mengetahui gambaran umum Thailand.
Saya berhasil menemukan beberapa potongan gambar film ini di Google, dan kebetulan beberapa termasuk part favorit saya. Let me check this.

Gambar 1: di rental DVD. Sebelumnya, Li meminta petunjuk tetangganya Plern yang playgirl bagaimana cara menggaet cowok. Plern menyuruh Li memberikan nomor teleponnya. Usaha ini gagal. Plern penasaran seperti apa sih cowok yang membuat Li kesengsem setengah mati. Li lalu mengajak Plern ke rental DVD langganan Loong. Setelah ketemu Loong, malah Plern yang flirting sampai dapetin nomor handphone Loong. Lihat kan tampang kesal Li?
Gambar 2: di BTS. Sebelumnya, ada insiden yang berawal dari tingkah bodoh Li dan mengakibatkan kacamata hitam yang selalu dipakai Loong pecah. Dia membeli gantinya. Li berdiri menunggu kereta di stasiun yang sama dengan Loong. Begitu kereta datang, dia menyelinap masuk dan berlari ke gerbong tempat Loong menunggu seolah-olah dia baru turun dari kereta itu. Dia pun memberikan kacamata baru di mana di salah satu sisi kotaknya sudah ditulis nomor handphone Li.
Gambar 3: Loong saat lagi kerja. Ini setelah foto-foto Loong dan mantan pacarnya yang sudah jadi artis terkenal tersebar di infotainment.
Gambar 4: Loong di beranda belakang rumah kontrakannya. Dia lagi sedih karena harus berpisah dengan Li karena harus kuliah dua tahun di Jerman.
Gambar 5: My favorit scene ever. Sehabis merayakan hari Songkran, Loong berjanij akan menjemput Li di rumahnya, tapi dia nggak datang-datang. Akhirnya Li nekat datang ke rumah Loong dan mendapati cowok itu sedang tertidur. Wajar sih, dia kan selalu kerja shift malam. Disini lucu aja melihat Li yang gemas-gemas gitu melihat Long tidur, hihi.
Gambar 6 dan 7: Sewaktu perayaan Hari Songkran. Li dengan segala akal liciknya membatalkan perjalanan ke China bareng keluarganya karena Loong mengajaknya merayakan Hari Songkran bareng. Namun, kegembiraan Li mendadak buyar ketika di jalan mereka bertemu Plern dan Plern bergabung.
Gambar 8 dan 9: Li patah hati karena akan berpisah dengan Loong yang akan berangkat ke Jerman.
Eitsss, saya masih punya potongan gambar lain loh!

Ini juga jadi salah satu scene favorit saya. Lagi-lagi berawal dari kebodohan Li yang menyebabkan laptop Loong rusak dan tidak bisa diperbaiki. Dia menunggu Loong untuk minta maaf sampai ketiduran. Loong membangunkan Li dengan berbagai cara tapi gagal. Lucu melihat bagaimana Loong gemas membangunkan Li tapi setelah Li bangun dia pura-pura stay cool.

Ini scene menjelang akhir, saat Li tanpa sengaja bertemu lagi dengan Loong dua tahun kemudian. Li akhirnya berganti kerja jadi shift malam tapi begitu bertemu Loong ketika hendak berangkat kerja, ternyata Loong justru ingin pulang ke rumah karena sudah berganti shift siang.
Part lain yang menjadi favorit saya adalah waktu Loong dan Li berpisah di jembatan sehari sebelum kepergian Loong ke Jerman. Itu sweet banget, terlebih kata-katanya Li. Kalau film Indonesia, pasti si cewek udah memohon-mohon agar cowoknya tidak pergi dan si cowok mengumbar janji setia yang cheesy abis. Tapi Li malah melihat jauh ke depan. Meski Loong tidak pergi, tetap saja mereka tidak akan pernah memiliki waktu untuk bersama karena pekerjaan mereka. Jadi, berpisah atau tidak berpisah sama saja.
Scene favorit lain adalah ending-nya, saat Loong dan Li bertemu di BTS lalu berpisah lagi. Di tengah perjalanan, kereta yang ditumpangi Li mendadak mati lampu. Li melihat semua penumpang mengeluarkan handphone dan menelepon orang terkasih mereka. Li mengeluarkan handphone dan tidak ada yang meneleponnya. Jelas terlihat bagaimana kesepian dan kesendirian Li. Hingga akhirnya ada nomor asing yang menghubunginya. Setelah diangkat, ternyata itu Loong. Begitu telepon ditutup, lampu menyala dan Li mendapati Loong sudah berdiri di dekatnya. So sweet!!! Mereka berjanji untuk merayakan Hari Songkran bersama-sama besok. Oh ya, scene first date mereka di planetarium juga oke.
Eh, niat awal tidak ingin spoiler malah jadi spoiler ya dengan bocoran beberapa scene ini, hihi. Well, meski ringan tapi film ini layak tonton (entahlah untuk orang yang masih berpikiran jernih karena pikiran saya sudah terdistraksi romansa novel roman). Nilai 8 untuk film dan nilai 100 untuk Loong. Ganteng dan manis banget sumpah, hihi. Jadi pengen belajar bahasa Thailand dan liburan ke Thai (poke @seeta_lescha).
Sebagai penutup, ada beberapa quote yang nendang banget di film ini:
Li: What did grandma say?
Nyokap Li: She said your boobs are so small, but you dress as if you have something to show off
*Kalimat ini ahat banget lo, hihi*
Li: It's because i'm always with you gals is why i have nobody.
*Jlebb*
"Please send me someone to love. being like this makes me feel so cold. I want to know what true love feels like. Can be this real? Please send me my soulmate. Who will always stand by me. And help me understand. What is like to love and be loved for once."
"If I have a boyfriend, but he is never free to eat with me or go anywhere with me, what's the point of having one then?"
Dan, di trailler-nya, ada satu kalimat yang sangat provokatif "FOR ALL BACHELORETTES OUT THERE. SINGLE NO MORE!"

And last, buat yang belum nonton, yuk nonton. Buat yang malas nyari DVDnya, yuk rental ke saya saja *nyari peluang bisnis*
Love,


NB: Oh ya, saya ajdi naksir Loong loh. Anyway, cowok Thailand nggak harus dicurigai seperti cewek-ceweknya kan? Hihi *untung Loong udah nikah dan punya dua anak*
NB: Bayangkan film ini dibuat versi Indonesia-nya. Alamak, macet Jakarta nggak artistik-artistiknya sama sekali. Kereta api Jakarta? *ya tahu sendirilah gimana keadaannya*. Bagian belakang rumah Loong yang menghadap sungai, masa Ciliwung? Kotor. Nggak ada romantis-romantisnya.
SHARE:
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments

  1. Nice Film,,, sama sy juga telat nontonnya,, krna film ni sy jd suka film thai hahaa,,,,

    ReplyDelete
  2. aku suka banget ama film ini sungguh begitu meng inspirasi.......

    ReplyDelete

BLOG TEMPLATE CREATED BY pipdig