It Doesn't Even Matter
(Oleh: Ifnur Hikmah)
Bagian dari #FF2in! by Nulisbuku yang dikasih waktu kurang dari setengah jam.
Aku berjalan di sepanjang pedestrian
yang menghiasi jalanan Thamrin. Jakarta malam ini, masih pengap seperti biasa. Dan
aku juga masih seperti biasa.
Terbayang selalu dan selalu akan apa
yang pernah kita jalani.
Dua tahun bukan waktu yang singkat. Entah
berapa tarikan nafas yang kita lakoni bersama sepanjang dua kali pergantian
kalender. Nyatanya, saat ini aku pun masih sama.
“Kamu janji ya, jika someday kamu jatuh cinta lagi, kamu akan
bercerita padaku.”
Aku tahu, ada luka di balik
bisikanmu itu. Luka yang kamu simpan sendiri karena kamu tahu, ada luka juga
yang tergores di hatiku. Menyerahkanku untuk dimiliki orang lain dan
menyerahkanmu untuk dimiliki orang lain tentulah meninggalkan luka yang teramat
besar di hati kita.
Aku jatuh cinta padamu, begitu saja.
Meski aku tidak tahu apa yang membuatmu jatuh cinta padaku, yang kupikirkan
hanyalah, aku begitu menikmati setiap detik yang kita lewati bersama.
It
doesn’t even matter how hard you try
Keep
that in mind, I designed this rhyme
To
explain in due time
Tidak peduli sekuat apapun kita
menjaga cinta yang tercipta dalam rentang dua tahun ini, tidak peduli seberapa
kuat cinta yang kita rasakan, akhirnya, takdirlah yang menang.
In
the end, semuanya tidak lagi bermakna apa-apa.
I
kept everything inside and even though I tried, it all fell apart
What
it meant to me will eventually be a memory of a time when I tried so hard
Aku boleh menangis di hadapanmu. Kamu
boleh memelukku erat, seakan tidak rela melepasku—karena nyatanya kamu memang
tidak rela berpisah dariku. Namun takdir begitu kuat.
Aku, kamu, cinta kita tidak bisa
melawannya.
Kepercayaanku dan kepercayaanmu
memaksa kita untuk terpisah, tidak peduli seberapa kuat kita saling
menggenggam.
Boleh saja aku berteriak cinta,
seperti yang kulakukan malam ini. Berteriak seperti orang gila di atas jembatan
di hadapan bunderan HI.
I
love you…
Namun hingga suaraku habis, cinta
ini tetap tidak akan pernah bisa mengalahkan takdir.
And
in the end, tidak peduli seberaoa kuat cinta kita, it doesn’t even matter.
Karena berpisah adalah satu-satunya
jalan yang tercipta untuk kita.
0 Comments:
Post a Comment