Chasing Harry Winston
Lauren Weisberger
Terhitung sudah dua bulan lebih
gue menyelesaikan buku ini tapi entah kenapa baru bisa membuat reviewnya
sekarang. Saking kerennya buku ini, gue sampai speechless begitu menutup halaman terakhir.
Lauren Weisberger. I know her from the movie, The Devil Wears
Prada. First movie who make me into fashion magazine dan nggak pernah bosan
ditonton. Karena film ini gue tahu tentang Lauren dan penasaran. Anehnya, gue
belum baca buku ini *menatap nanar di antara tumpukan buku lainnya* tapi
penasaran dengan buku Lauren yang lain.
Begitu punya Chasing Harry
Winston, gue pun menjadikan buku ini sebagai teman di perjalanan. Dan gue
sukaaaaaa banget dengan cara menulisnya Lauren. Detail, dengan perpindahan scene yang smooth, even adegan flashback.
Dialog-dialog cerdas yang memperkaya narasi Lauren.
Chasing Harry Winston bercerita
tentang tiga sahabat, Adriana, Emmy, dan Leigh yang di suatu malam berjanji
akan melakukan perubahan berarti di hidupnya sebelum tahun baru. Emmy yang baru
putus memutuskan untuk having fun with every
guy she met on every continent for some no-string fun. Sedangkan si sosialita
Adriana memutuskan untuk settled down
bersama pria yang bisa menjanjikan masa depan untuknya. Adriana berani menjamin
sebelum tahun baru, she’ll secure a
five-carat Harry Winston diamond on her fourth finger. Terakhir Leigh. She has a perfect life. Perfect career as a
senior editor and perfect boyfriend and also bride-to-be. Anehnya, si Leigh
ini malah merasa hidupnya paling melarat. Dia nggak tahu apa yang ingin dia ubah
di hidupnya sampai akhirnya bertemu Jesse Chapman, si penulis, dan membuat
Leigh mulai mengubah pola pikirnya.
Lalu, apakah mereka berhasil
melewati taruhan ini? I think so,
tergantung dari segi mana kita melihatnya. Emmy memang melakukan niatnya untuk hook up with stranger di setiap negara
yang dikunjunginya sebagai kompensasi atas monogami yang dilakukannya selama
ini and it didn’t end well. But in the
end, she still Emmy and always be Emmy. Meski menjalani no string attached seperti itu, in the end she needs someone to settle down
with her. Juga Adriana, si social
butterfly yang menancapkan panahnya di Tobias, sutradara ternama. Hubungan mereka
berlangsung sempurna dan karena Tobi, Adriana menemukan pekerjaan yang tepat
untuknya dan terkenal. Tobi memang mengajaknya ke Harry Winston, tapi bukan
untuk cincin, melainkan…. No spoiler haha.
Adriana berhasil mengubah pola pikirnya yang selalu senang-senang hura-hura
buang-buang duit menjadi lebih bertanggung jawab. Last, Leigh. I don’t know. I don’t like her. I mean, she has a very perfect
life but she always act like she never excited about her perfect life. Seolah-olah
dia yang paling menderita. True bitch.
Dan Leigh yang memutuskan tunangannya yang hidupnya lurus banget itu demi
Jesse, entahlah, gue nggak sreg.
I always love story about the girsl and their life. Lika liku
kehidupan perempuan metropolitan itu nggak bakalan abis dikulik, dan Lauren
berhasil menggambarkan kehidupan New
Yorker girls yang penuh keglamoran and
veryyyyyy fabulous. Menurut gue, cerita Chasing Harry Winston lebih kaya
dibanding The Devil Wears Prada. Tapi buku ini nggak cocok dijadikan film, melainkan
serial bakalan bagus. Akan jauh lebih hip ketimbang Sex And The City. Yup, I also love Candace Bushnell tapi setelah
mengenal Lauren, gue memutuskan Lauren is
my hero hahaha.
Oh ya, membaca novel ini membuat
gue kembali teringat keinginan lama yang telah terpendam, yaitu membuat cerita
tentang The Girls. Pray for me
moga-moga niat ini segera terlaksana.
Satu lagi yang gue suka dari
Lauren adalah cover. Latar putih dengan gambar high heels adalah ciri khas Lauren. Kali ini high heels hijau yang menginjak cincin Harry Winston. Glamour and sexy and fabulous at the same
time.
Now, I am reading Lauren’s forth novel, Last Night at Chateu Marmont. And
it’s sooooooo cool (meski gue belum yakin kapan akan baca The Devil Wears
Prada. Mungkin sebelum sekuelnya terbit juni ini, Revenge Wears Prada).
Sekarang, novel Lauren yang belum gue punya cuma satu, Everyone Worth Knowing.
The Devil Wears Prada dan Everyone
Worth Knowing sudah ada terjemahannya tapi gue nggak tertarik. Novel aslinya
tebal tapi kok terjemahannya agak tipis? Gue pesimis banyak detail yang dicut
padahal itu yang bikin gue betah baca novel Lauren. Lagipula, baca versi Inggris
lebih membuat gue dekat dengan Lauren, hihi.
So, who is the one that will give me a five-carat Harry Winston diamond?
gue kira Harry Winston itu cowok... ternyata... *elus-elus cincin di jari sebelum dibalikin ke Lendra*
ReplyDeleteSo, who is the one that will give me a five-carat Harry Winston diamond? Answer: I think the man is Harry Jasper Kennedy hihi
ReplyDelete