[review buku] Chasing Harry Winston

3 comments
Chasing Harry Winston
Lauren Weisberger



Terhitung sudah dua bulan lebih gue menyelesaikan buku ini tapi entah kenapa baru bisa membuat reviewnya sekarang. Saking kerennya buku ini, gue sampai speechless begitu menutup halaman terakhir.
Lauren Weisberger. I know her from the movie, The Devil Wears Prada. First movie who make me into fashion magazine dan nggak pernah bosan ditonton. Karena film ini gue tahu tentang Lauren dan penasaran. Anehnya, gue belum baca buku ini *menatap nanar di antara tumpukan buku lainnya* tapi penasaran dengan buku Lauren yang lain.
Begitu punya Chasing Harry Winston, gue pun menjadikan buku ini sebagai teman di perjalanan. Dan gue sukaaaaaa banget dengan cara menulisnya Lauren. Detail, dengan perpindahan scene yang smooth, even adegan flashback. Dialog-dialog cerdas yang memperkaya narasi Lauren.
Chasing Harry Winston bercerita tentang tiga sahabat, Adriana, Emmy, dan Leigh yang di suatu malam berjanji akan melakukan perubahan berarti di hidupnya sebelum tahun baru. Emmy yang baru putus memutuskan untuk having fun with every guy she met on every continent for some no-string fun. Sedangkan si sosialita Adriana memutuskan untuk settled down bersama pria yang bisa menjanjikan masa depan untuknya. Adriana berani menjamin sebelum tahun baru, she’ll secure a five-carat Harry Winston diamond on her fourth finger. Terakhir Leigh. She has a perfect life. Perfect career as a senior editor and perfect boyfriend and also bride-to-be. Anehnya, si Leigh ini malah merasa hidupnya paling melarat. Dia nggak tahu apa yang ingin dia ubah di hidupnya sampai akhirnya bertemu Jesse Chapman, si penulis, dan membuat Leigh mulai mengubah pola pikirnya.
Lalu, apakah mereka berhasil melewati taruhan ini? I think so, tergantung dari segi mana kita melihatnya. Emmy memang melakukan niatnya untuk hook up with stranger di setiap negara yang dikunjunginya sebagai kompensasi atas monogami yang dilakukannya selama ini and it didn’t end well. But in the end, she still Emmy and always be Emmy. Meski menjalani no string attached seperti itu, in the end she needs someone to settle down with her. Juga Adriana, si social butterfly yang menancapkan panahnya di Tobias, sutradara ternama. Hubungan mereka berlangsung sempurna dan karena Tobi, Adriana menemukan pekerjaan yang tepat untuknya dan terkenal. Tobi memang mengajaknya ke Harry Winston, tapi bukan untuk cincin, melainkan…. No spoiler haha. Adriana berhasil mengubah pola pikirnya yang selalu senang-senang hura-hura buang-buang duit menjadi lebih bertanggung jawab. Last, Leigh. I don’t know. I don’t like her. I mean, she has a very perfect life but she always act like she never excited about her perfect life. Seolah-olah dia yang paling menderita. True bitch. Dan Leigh yang memutuskan tunangannya yang hidupnya lurus banget itu demi Jesse, entahlah, gue nggak sreg.
I always love story about the girsl and their life. Lika liku kehidupan perempuan metropolitan itu nggak bakalan abis dikulik, dan Lauren berhasil menggambarkan kehidupan New Yorker girls yang penuh keglamoran and veryyyyyy fabulous. Menurut gue, cerita Chasing Harry Winston lebih kaya dibanding The Devil Wears Prada. Tapi buku ini nggak cocok dijadikan film, melainkan serial bakalan bagus. Akan jauh lebih hip ketimbang Sex And The City. Yup, I also love Candace Bushnell tapi setelah mengenal Lauren, gue memutuskan Lauren is my hero hahaha.
Oh ya, membaca novel ini membuat gue kembali teringat keinginan lama yang telah terpendam, yaitu membuat cerita tentang The Girls. Pray for me moga-moga niat ini segera terlaksana.
Satu lagi yang gue suka dari Lauren adalah cover. Latar putih dengan gambar high heels adalah ciri khas Lauren. Kali ini high heels hijau yang menginjak cincin Harry Winston. Glamour and sexy and fabulous at the same time.
Now, I am reading Lauren’s forth novel, Last Night at Chateu Marmont. And it’s sooooooo cool (meski gue belum yakin kapan akan baca The Devil Wears Prada. Mungkin sebelum sekuelnya terbit juni ini, Revenge Wears Prada). Sekarang, novel Lauren yang belum gue punya cuma satu, Everyone Worth Knowing.
The Devil Wears Prada dan Everyone Worth Knowing sudah ada terjemahannya tapi gue nggak tertarik. Novel aslinya tebal tapi kok terjemahannya agak tipis? Gue pesimis banyak detail yang dicut padahal itu yang bikin gue betah baca novel Lauren. Lagipula, baca versi Inggris lebih membuat gue dekat dengan Lauren, hihi.
So, who is the one that will give me a five-carat Harry Winston diamond?
SHARE:
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

3 comments

  1. gue kira Harry Winston itu cowok... ternyata... *elus-elus cincin di jari sebelum dibalikin ke Lendra*

    ReplyDelete
  2. So, who is the one that will give me a five-carat Harry Winston diamond? Answer: I think the man is Harry Jasper Kennedy hihi

    ReplyDelete

BLOG TEMPLATE CREATED BY pipdig