Review #20 Can You Keep a Secret? By Sophie Kinsella

Leave a Comment
Can You Keep a Secret?
Sophie Kinsella





Saking paniknya saat pesawat yang ditumpanginya mengalami turbulence, Emma Corrigan malah membeberkan semua rahasia yang selama ini dipendamnya kepada orang asing yang duduk di sebelahnya. Yang ada di benaknya adalah dia akan meninggal sehingga dia enggak akan bertemu si orang asing itu lagi.
But they met again. Besoknya, di kantor Emma. Ternyata si orang asing adalah bos besar, pemilik perusahaan tempatnya bekerja, an international multimillionaire, Jack Harper.
Emma pun panik karena sebagai bos, Jack tahu kalau dia mengubah nilai di CV. Emma pun memohon agar Jack enggak memecatnya. Jack setuju. Jack pun meminta Emma merahasiakan kalau mereka pernah bertemu sebelumnya di pesawat dari Glasgow.
For a story short, mereka pun dekat. Dengan Jack tahu semua hal tentang Emma. Sampai di suatu interview tv, Jack tanpa sengaja membeberkan semuanya. Demi kepentingan bisnis. Emma menjadi bahan olok-olok teman kantornya. Persahabatan puluhan tahun dengan Lissy terancam. Dia merasa dikhianati dan dimanfaatkan.
Oke, ini emang telat banget baru baca novel ini sekarang. Gue pun enggak bakalan tahu punya novel ini kalau enggak iseng beres-beres, he-he *iya, anaknya ignorance bingit*. Dan seperti biasa, Sophie Kinsella always got my heart.
Can you keep a secret? adalah tipikal chicklit biasa. Fun, witty, love and job and friendship and family. A nothing-special-girl kind of story tapi kebanyakan cewek mengalami hal ini. Seperti biasa, karakter heroine ciptaannya Sophie selalu menarik. Mungkin karena digambarkan sebagai cewek biasa jadi gampang related ke gue. Seolah-olah Emma ini ya cewek middle 20s umumnya yang ditemui sehari-hari.
Tapi beda halnya dengan sang hero. An international multimillionaire Jack Harper. As usual, too good to be true. Tapi yah namanya juga chicklit, tokoh tgtbt udah pasti ada. Tapi ada yang gue enggak ngerti dari si Jack ini. uUmurnya berapa ya? Enggak dibilangin. Let’s say dia pengusaha sukses, bisa 30 akhir atau 40 kan? Masalahnya, meski enggak dibilangin, penggambaran dari Emma aja enggak bisa membuat gue ngebayangin Jack ini kayak apa. Atau mungkin karena deskripsi dari Emma kebanyakan ya ngeces liat Jack, he-he. Oh satu lagi, alasan kenapa Jack deket banget dan seolah-olah kayak orang ikutan mati waktu Pete Laidler, rekan bisnisnya, meninggal juga enggak digali.
Untuk konflik sendiri, standar ya. Di beberapa poin gue gemes banget sama Emma yang enggak berani ngomong dan biarin orang-orang di sekitarnya menyetir dia. dooh! Apalagi pas lagi hadap-hadapan sama Jemima. Duh ya itu si Jemima pengin gue sumpel sambel mulutnya biar diam haha. Dan Emma ini baru bisa gerak atau memperjuangkan haknya demi kehidupan yang lebih baik setelah bertemu Jack. Putus dari Connor? Karena Jack. Melawan Kerry? Atas bantuan Jack. Untung buat karir enggak ada campur tangan Jack. Agak kesel sih sebenernya sama cewek kayak begini. Untung masih banyak hal menarik lainnya jadi enggak misuh-misuh pas baca, he-he.
Overall, I love this book. This is fun and light book. Dan yang makin bikin happy, gue nyelesaiinnya agak cepet, 3 malam saja. Yihaaa…
SHARE:
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 Comments:

Post a Comment

BLOG TEMPLATE CREATED BY pipdig