Can You Keep a Secret?
Sophie Kinsella
Saking
paniknya saat pesawat yang ditumpanginya mengalami turbulence, Emma Corrigan malah membeberkan semua rahasia yang
selama ini dipendamnya kepada orang asing yang duduk di sebelahnya. Yang ada di
benaknya adalah dia akan meninggal sehingga dia enggak akan bertemu si orang
asing itu lagi.
But they met again. Besoknya, di kantor
Emma. Ternyata si orang asing adalah bos besar, pemilik perusahaan tempatnya
bekerja, an international
multimillionaire, Jack Harper.
Emma
pun panik karena sebagai bos, Jack tahu kalau dia mengubah nilai di CV. Emma pun
memohon agar Jack enggak memecatnya. Jack setuju. Jack pun meminta Emma
merahasiakan kalau mereka pernah bertemu sebelumnya di pesawat dari Glasgow.
For a story short, mereka pun dekat. Dengan
Jack tahu semua hal tentang Emma. Sampai di suatu interview tv, Jack tanpa
sengaja membeberkan semuanya. Demi kepentingan bisnis. Emma menjadi bahan
olok-olok teman kantornya. Persahabatan puluhan tahun dengan Lissy terancam. Dia
merasa dikhianati dan dimanfaatkan.
Oke,
ini emang telat banget baru baca novel ini sekarang. Gue pun enggak bakalan tahu
punya novel ini kalau enggak iseng beres-beres, he-he *iya, anaknya ignorance bingit*. Dan seperti biasa,
Sophie Kinsella always got my heart.
Can
you keep a secret? adalah tipikal chicklit
biasa. Fun, witty, love and job and
friendship and family. A nothing-special-girl kind of story tapi kebanyakan
cewek mengalami hal ini. Seperti biasa, karakter heroine ciptaannya Sophie
selalu menarik. Mungkin karena digambarkan sebagai cewek biasa jadi gampang related ke gue. Seolah-olah Emma ini ya
cewek middle 20s umumnya yang ditemui
sehari-hari.
Tapi
beda halnya dengan sang hero. An international
multimillionaire Jack Harper. As usual, too good to be true. Tapi yah
namanya juga chicklit, tokoh tgtbt
udah pasti ada. Tapi ada yang gue enggak ngerti dari si Jack ini. uUmurnya
berapa ya? Enggak dibilangin. Let’s say
dia pengusaha sukses, bisa 30 akhir atau 40 kan? Masalahnya, meski enggak
dibilangin, penggambaran dari Emma aja enggak bisa membuat gue ngebayangin Jack
ini kayak apa. Atau mungkin karena deskripsi dari Emma kebanyakan ya ngeces
liat Jack, he-he. Oh satu lagi, alasan kenapa Jack deket banget dan seolah-olah
kayak orang ikutan mati waktu Pete Laidler, rekan bisnisnya, meninggal juga
enggak digali.
Untuk
konflik sendiri, standar ya. Di beberapa poin gue gemes banget sama Emma yang
enggak berani ngomong dan biarin orang-orang di sekitarnya menyetir dia. dooh! Apalagi
pas lagi hadap-hadapan sama Jemima. Duh ya itu si Jemima pengin gue sumpel
sambel mulutnya biar diam haha. Dan Emma ini baru bisa gerak atau
memperjuangkan haknya demi kehidupan yang lebih baik setelah bertemu Jack. Putus
dari Connor? Karena Jack. Melawan Kerry? Atas bantuan Jack. Untung buat karir
enggak ada campur tangan Jack. Agak kesel sih sebenernya sama cewek kayak
begini. Untung masih banyak hal menarik lainnya jadi enggak misuh-misuh pas
baca, he-he.
Overall, I love this
book. This is fun and light book. Dan yang makin bikin happy, gue nyelesaiinnya agak cepet, 3 malam saja. Yihaaa…
0 Comments:
Post a Comment