Review Catering Sehat di Jakarta, Pilihan Saat Ingin Diet

3 comments
https://unsplash.com/photos/UaQCpG0frpI?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink



Seperti yang ditulis di postingan ini, ada beberapa perubahan berarti yang dijalani di 2020. Salah satunya akan pentingnya hidup sehat. Nah, salah satu caranya dengan mengubah pola makan.


Sebagai anak kost, bisa dibilang makanku enggak terkontrol. Padahal aku bukan tipe pemakan segala, alias masih pilih-pilih. Namun, ya enggak pernah mikir ‘makanan ini sehat enggak ya?’


Of course, Indomie malam-malam sambil nonton drama Korea itu sebuah hal yang sangat menyenangkan.


Selain enggak terkontrol, makanku itu juga enggak beragam. Apalagi makan malam, senemunya aja di jalan kalau emang lagi enggak main abis pulang kantor. Beli makanan pinggir jalan selalu jadi opsi. Untungnya sejak kerja di kantor yang sekarang, makan siang lebih tekontrol karena ada kontrol dari kantor.


Tadinya enggak kepikiran buat mengontrol makanan. Semua bermula di bulan ketiga WFH, tepatnya setelah lebaran, dan aku merasa capek setiap hari harus mikirin mau makan apa dan pesan di mana. Ditambah, kayaknya udah semua makanan di Gofood dipesan jadi enggak ada pilihan yang menarik.


Terus, kepikiran untuk catering aja. Kebetulan selama bulan puasa sempat catering, tapi makanan biasa. Alasannya ya daripada capek mikirin mau makan apa, catering aja biar tenang.


Tiba-tiba kepikiran, mumpung udah catering, kenapa enggak catering sehat aja? Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Enggak perlu pusing mikirin harus mesan makan apa setiap hari, sekaligus biar lebih sehat juga.


Selama ini sudah ada wacana untuk mencoba catering sehat, tapi seringnya makanannya hambar makanya jadi maju mundur. Namun, seperti biasanya, kalau sudah menentukan tekad, ya pasti jalan. Selama ini tekadnya belum ada, makanya maju mundur.


Ngomongin catering sehat, harganya memang sedikit lebih mahal dibanding catering biasa atau kalau masak sendiri. Ya, berhubung enggak ada dapur di kosan dan kalaupun ada sudah terlanjur malas duluan kalau harus masak, jadi catering ya jalan ninja, sih, he-he.


Jadi, sudah sekitar tujuh bulan setiap hari mengandalkan jasa catering. Selama tujuh bulan itu, terhitung tiga kali ganti catering. Buat yang baru ingin mencoba catering makanan sehat, mungkin sedikit review ini bisa membantu.


Yellowfit Kitchen




Awal tahu Yellowfit karena ada teman kantor yang berlangganan. Di antara tiga catering yang dicoba, Yellowfit ini yang paling lama. Kita bisa pesan mingguan atau bulanan, tapi aku langsung bulanan biar gampang. Selain itu juga ada detox tea yang enak banget. Jadi punya hobi baru, deh, alias menyeduh teh tiap pagi.


Soal rasa, Yellowfit mematahkan anggapanku soal makanan sehat yang hambar dan enggak enak. Sejauh ini, rasanya masuk ke lidah. Selain itu, menunya juga beragam. Indonesian food, western food, Chinese food, Japanese food, Korean food, semuanya memiliki rasa yang pas di lidah. Menu yang beragam dan ganti-ganti ini bikin semangat karena setiap hari makanannya beda.


Di antara semua itu, favoritku adalah Indonesian food. Terlebih sambalnya, enggak pedas, sih, tapi memberi rasa di makanannya. Makanan Yellowfit enggak kelihatan kayak makanan diet, ya makanan biasa aja. Selain itu, juga ada bonus setiap porsi. Compliment yang pas buat makan lebih enak.


Untuk setiap porsi makanan mengandung sekitar 450-480 kalori. Porsinya pas, enggak kebanyakan tapi bisa nahan kenyang dalam waktu lama.


Soal pengantaran juga enggak ada kendala, kecuali sekali yang entah kenapa punyaku enggak masuk ke dalam daftar delivery. Namun, langsung diantar saat itu juga dengan Gosend.


Hal lain yang membuatku suka dengan Yellowfit, kalau kebanyakan catering cuma lima hari seminggu, mereka menyediakan tujuh hari full. Aku ambil paket ini, biar enggak pusing pas weekend mau pesan makan apa, he-he.


Kisaran harga: paket bulanan include weekend: Rp2.970.000


Urbanhealth


Sempat ganti ke Urbanhealth karena penasaran aja pengin coba yang lain, he-he. Di sini ada dua pilihan paket yaitu Weight Loss Flexible dan Weight Loss Rapid. Nah, aku milih rapid he-he. Niat sih pilih rapid, tapi hasilnya turunnya banyak haha. Kalau flexible masih ada karbohidrat berupa nasi merah atau kentang, sementara rapid diganti sayuran atau shirataki. Untuk rapid, perhitungannya sekitar 400 kkal, sementara rapid 350 kkal.


Menu Urbanhealth enggak seberagam Yellowfit, dan lebih banyak western food. Rasanya enak, sih. Namun, ada beberapa menu yang enggak masuk ke lidah. Secara pilih rapid, jadi sayuran ditumbuk seperti brokoli dan satu lagi lupa apaan, tapi sering dapat. Pokoknya kalau udah sayuran ditumbuk, rasanya kurang enak.


Urbanhealth cuma ada lima kali seminggu, jadi weekend bisa makan bebas. Namun, karena sudah terbiasa dikontrol makan pas weekend juga enggak bablas gimana-gimana.


Soal pengantaran sama kayak Yellowfit, tapi beberapa kali suka telat alias datang lewat dari jam satu. Ya, keburu lapar, bo, he-he. Pernah sekali CS kurang responsif, dan bikin gondok karena enggak mengkomunikasikan soal info pengantaran.


Sempat dua bulan mencoba Urbanhealth, dan berhenti karena pengin coba yang lain.


Kisaran harga: Rapid bulanan Rp2.480.000


Delidiet



Sebelum ke Delidiet, sempat balik ke Yellowfit lagi tapi tiba-tiba kepengin coba yang lain. Tadinya mau coba Dapurfit tapi malah nyasar ke sini, he-he.


Soal menu, Delidiet juga beragam. Kurang lebih sama kayak Yellowfit. Setiap porsi sekitar 400 kkal, tapi entah kenapa merasa kalau menunya tuh banyak banget. Kenyangnya pas, sih, enggak bikin begah. Cuma bertanya-tanya aja sebanyak ini kok cuma 400kkal? Hahaha.


Masih soal menu, sejauh ini selalu pas di lidah. Ketika menulis ini, baru dua minggu sih mencoba Delidiet dan sepertinya akan melanjutkan lagi begitu paket ini habis karena so far belum ada kendala berarti.


Soal packaging, sejauh ini Delidiet yang packaging-nya lucu banget. Suka aja sama warnanya yang oranye, centil-centil gimana gitu, he-he. Untuk pengantaran selama ini juga enggak ada masalah, lancar jaya.


Sayangnya, Delidiet cuma lima hari seminggu sehingga weekend harus cari makan sendiri, he-he. Namun, pihak Delidiet memberikan panduan dan saran soal weekend enaknya makan gimana.


Oh ya, paling suka setiap Rabu, karena ada menu spesial yang selalu bikin takjub.


Kisaran harga: paket bulanan Rp2.160.000 (dipotong 2 hari di akhir periode karena tanggal merah).


Walaupun tujuan awalnya cuma karena enggak mau ribet dan pusing mikirin mau makan apa, akhirnya jadi suka dan enjoy dengan pola makan ini. Hasilnya akan lebih berasa jika dibarengi dengan olahraga. Setiap catering yang disebut di atas juga memberikan panduan soal olahraga yang bisa dilakukan.


Ada rekomendasi catering sehat juga enggak, nih, yang bisa dicoba setelah ini?


SHARE:
3 Comments
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home
BLOG TEMPLATE CREATED BY pipdig