Fake Plastic Tress

6 comments
To all my friends and all of you who read this post.

Setiap orang yang terlahir ke dunia ini tentunya memiliki keistimewaan tersendiri karena Tuhan takkan menciptakan sesuatu yang sia-sia. Terlebih dalam tubuh makhluk teristimewa-Nya. Manusia.
Setiap orang berjalan dengan kakinya sendiri, berpikir dengan bongkahan otaknya sendiri, merasa dengan hatinya sendiri, dan punya cara sendiri untuk menjalani kehidupan. Tentunya, hal itu harus sesuai dengan apa yang secara hakiki sudah tertanam di dalam diri setiap manusia.

Intinya: Just the way you are or Just be yourself.

Namun, ketika kita melihat ke sekeliling, keinginan untuk menjadi diri sendiri tidak selamanya bisa dilakukan. Karena terkadang timbul keinginan untuk menjadi orang lain atau apa yang 'mereka' ingin lihat. Demi 'kasta' tinggi, perhatian dan dielu-elukan, memakai topeng seakan halal dilakukan. Sadar atau tidak sadar.
Karena tanpa kita sadari, desakan kehidupan sosial jauh lebih besar daripada keinginan untuk menjadi diri sendiri.

Salahkah? Sebenarnya tidak. Siapa juga yang tidak ingin dianggap dan diterima dalam lingkungan sosialnya? Siapa juga yang menolak dielu-elukan? Siapa yang merasa tidak membutuhkan perhatian? Nothing. Tapi, tentu saja ada caranya.
Dengan menjadi diri sendiri bukan berarti kita akan disingkirkan. Seaneh apapun, kita pasti memiliki keistimewaan. Dan yang namanya istimewa, terhimpit jelaga atau lumpur menjijikkan sekalipun, sinarnya pasti akan tetap benderang. Justru dengan menampakkan wajah asli kita, orang lain akan jauh lebih menghargai.

Namun, mengapa banyak yang memilih untuk melupakan siapa dirinya dan mengenakan topeng? Hanya demi anggapan dan pujian berlebih? Hanya demi diterima di kelompok sosial yang lebih tinggi? Hanya untuk menunjang gengsi? Hanya untuk memuaskan ego "seluruh dunia mengenal saya dan mengetahui siapa saya"? Dan untuk memenuhi itu semua, akhirnya kita memaksakan diri untuk bisa tampil lebih. Apapun dilakukan, selama semua ego itu tercapai.

Sayang.

Bukankah jadi diri sendiri jauh lebih menyenangkan? Membuat dunia melihat wajah kita yang sebenarnya, bukankah itu jauh lebih membahagiakan? Daripada mengenakan topeng dan orang lain mengetahui kita hanya sebatas topeng itu? Bukankah itu artinya yang dikenal, diterima, dan dianggap adalah topeng kita? Bukan kita?

Saya menulis ini bukan untuk menggurui atau bersikap nyinyir. Saya hanya ingin berbagi? Kenapa? KARENA SAYA INGIN MELIHAT KAMU SEMUA SEBAGAIMANA ADANYA KAMU. SAYA INGIN MENGENAL KAMU, BUKAN TOPENGMU. Kenapa? Karena saya juga ingin kamu mengenal saya inilah adanya saya, seburuk atau serendah apapun saya, saya yakin ada satu titik di dalam diri saya yang sinarnya mampu menyilaukan dunia.

Saya percaya itu.

So, to all my friends: I love you just the way you are, so please be yourself. Karena jadi diri sendiri itu jauh lebih menyenangkan daripada 'palsu'. Berusaha untuk jadi orang lain itu memuakkan. Karena ketika kamu lupa untuk jadi seseorang yang selama ini kamu perankan, orang akan mencercamu. So, just be yourself. Yang orang lain (baca: temanmu) cintai dari dirimu adalah apa adanya kamu, bukan kepalsuan yang slalu kamu tampakkan.
Sedikit saja, pernahkah terlintas di pikiranmu, tidakkah kau lelah untuk menjadi orang lain atau yang seperti orang lain inginkan? Sesekali, ingin ku lihat wajahmu tanpa topeng dan ku yakin kau jauh lebih menyenangkan. Apa segitu jelek atau rendahkah dirimu yang sebenarnya? Percayalah, itu jauh lebih indah daripada kepalsuan. Kau takkan ditinggalkan jika memperlihatkan siapa kamu sebenarnya. Justru kepalsuan yang selalu kamu agung-agungkanlah yang membuat orang lain meninggalkanmu. Kau justru akan 'dianggap' jika kau jadi dirimu sendiri. Lebih jauh lagi kau akan disayang karenanya. Kepalsuan mungkin akan membuatmu disanjung, tapi hanya sementara. Lebih jauh lagi, kau akan dicibir.

Dalam tulisan ini saya juga ingin memuat sebuah lirik lagu milik Radiohead yang berjudul Fake Plastic Trees. Sebuah pohon yang indah adalah pohon yang sebenarnya, bukan pohon yang terbuat dari plastik. Terlebih, jika pohon itu juga mengenakan topeng.
Her green plastic watering can
For her fake Chinese rubber plant
In the fake plastic earth
That she bought from a rubber man
In a town full of rubber plans
To get rid of itself
It wears her out, it wears her out
It wears her out, it wears her out

She lives with a broken man
A cracked polystyrene man
Who just crumbles and burns
He used to do surgery
For girls in the eighties
But gravity always wins
And it wears him out, it wears him out
It wears him out, it wears...

She looks like the real thing
She tastes like the real thing
My fake plastic love
But I can't help the feeling
I could blow through the ceiling
If I just turn and run
And it wears me out, it wears me out
It wears me out, it wears me out

If I could be who you wanted
If I could be who you wanted
All the time, all the time

Karena sesungguhnya aku ingin berteman dengan kamu, bukan 'kamu'
love,


SHARE:
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

6 comments

  1. jangan berharap menjadi apa pun selain dirimu apa adanya dan cobalah untuk menjadi dirimu apa adanya itu secara sempurna :D .... intinya gitu kali ya :D

    ReplyDelete
  2. You got that point Fis. Karena jadi diri sendiri, sejelek apapun itu, pasti jauuuuuuhhhhh lebih menyenangkan daripada mengenakan topeng. Toh, dunia hanya mengenal topengmu, bukan kamu adanya. Thanks for coming

    ReplyDelete
  3. siiipppp abisss tulisan lu... i love u just the way u are if... gw jadi temen lu karna lo IIF bukan orang lain...cups my best friends ifchung... :))

    ReplyDelete
  4. I love you because who are you juga kok Chik, even lo opurtunis, MT n suka ninggalin gue, hehe. But, it's you. Itulah lo yang sebenanrnya, ya kan????
    *peluk*

    ReplyDelete
  5. Saya kutip dari posting diatas:
    "Sedikit saja, pernahkah terlintas di pikiranmu, tidakkah kau lelah untuk menjadi orang lain atau yang seperti orang lain inginkan?"

    Kalau orangtua bilang: "jangan pilih jurusan itu, kamu nggak bakalan sukses!"?
    Kalo agama bilang: "kamu meniru umat lain. Kafir!"?

    Kalau...

    ReplyDelete
  6. @Azis: Kalau kata saya: FInd your passion and grab this. Lakukan apa yang kamu mau, sesuai kata hatimu. Kalau dijalani dengan sepenuh hati dan benar-benar kamu inginkan, Tuhan YRA pasti memberikan jalan.

    Kalau kata kamu?

    ReplyDelete

BLOG TEMPLATE CREATED BY pipdig