Review #10 Dirty Little Secret - AliaZalea

Leave a Comment
Dirty Little Secret
AliaZalea





Jana marah besar terhadap Ben, pacarnya yang menghamilinya tapi malah menyuruhnya menggugurkan kandungan. Jana pun pulang ke Indonesia dan bertekad mempertahankan kehamilannya.
Delapan tahun kemudian, Ben mengambil cuti dari pekerjaanya di Chicago demi mencari Jana. Meski sudah bertahun-tahun lewat, Ben masih merasa mencintai Jana. Tapi Jana enggak semudah itu untuk ditaklukkan. Dan Ben juga kaget ketika mendapati Jana selama ini berbohong dengan bilang dia menggugurkan kandungannya. Karena di depan Ben ada dua anak kembar yang mirip banget dengannya, Raka dan Erga.
This is one of the most anticipated book. Why? Because it’s AliaZalea. Ranah metropop enggak akan sama tanpa Alia. Dan ini adalah karya terakhir dari seri Adri cs. Secara dia salah satu penulis favorit gue dan ini karya terakhir di seri itu, wajib dong hukumnya baca.
Gue agak telat beli dan baca novel ini. Entah kenapa. Enggak sengoyo ketika Devil in Black Jeans yang sampai ikutan PO. Tapi akhirnya selesai baca novel ini cuma dalam waktu beberapa jam saja haha *bangga*
Ternyata gue enggak sedalam itu untuk terjun ke dalam cerita ini. Beda dibanding novel Alia sebelumnya dengan cowok-cowok yang bikin becek, novel ini malah bikin gue pengin bejek-bejek Ben sejak awal. Memang sih dia digambarkan se-hot cowok-cowok bikinannya Alia lainnya tapi gue enggak suka aja dengan sikap pengecutnya Ben yang udah dikasil lihat sejak awal. Meski akhirnya Ben digambarkan serius, FILF, perhatian banget, tetap aja susah untuk mengubah stigma gue.
Ceritanya sendiri udah ketebak endingnya bakal gimana. Enggak ada konflik berarti di sini, karena cerita ya fokus ke Jana dan Ben. Gue suka bagian Jana dan Ben kata-kataan, tapi ketika mereka udah saling cinta, gue udah males. Haha. Tapi Raka dan Erga lucu banget. Gue jadi keingetan si Nakula-Sadewa, he-he-he.
Sebagai penutup, buku ini cukup so so menurut gue. Tapi keselnya enggak ada interaksi dengan tokoh dari buku lain. Cuma sekadar nyebutin nama aja. Kan gue kangen dengan pasangan lain, terutama Nadia dan Kafka. Meski begitu, gue mengikuti banget cerita ini simply karena gaya menulisnya yang gue suka. Engaging banget.
Kalau boleh milih, gue tetap pendukungnya Nadia-Kafka, he-he. Jadi enggak sabar nunggu buku Alia selanjutnya, dengan tokoh baru. Mungkin dibikin serial juga.
SHARE:
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 Comments:

Post a Comment

BLOG TEMPLATE CREATED BY pipdig