Dirty Little Secret
AliaZalea
Jana marah besar terhadap Ben, pacarnya yang menghamilinya tapi malah
menyuruhnya menggugurkan kandungan. Jana pun pulang ke Indonesia dan bertekad
mempertahankan kehamilannya.
Delapan tahun kemudian, Ben mengambil cuti dari pekerjaanya di Chicago
demi mencari Jana. Meski sudah bertahun-tahun lewat, Ben masih merasa mencintai
Jana. Tapi Jana enggak semudah itu untuk ditaklukkan. Dan Ben juga kaget ketika
mendapati Jana selama ini berbohong dengan bilang dia menggugurkan
kandungannya. Karena di depan Ben ada dua anak kembar yang mirip banget
dengannya, Raka dan Erga.
This is
one of the most anticipated book. Why? Because it’s AliaZalea. Ranah
metropop enggak akan sama tanpa Alia. Dan ini adalah karya terakhir dari seri
Adri cs. Secara dia salah satu penulis favorit gue dan ini karya terakhir di
seri itu, wajib dong hukumnya baca.
Gue agak telat beli dan baca novel ini. Entah kenapa. Enggak sengoyo
ketika Devil in Black Jeans yang
sampai ikutan PO. Tapi akhirnya selesai baca novel ini cuma dalam waktu
beberapa jam saja haha *bangga*
Ternyata gue enggak sedalam itu untuk terjun ke dalam cerita ini. Beda
dibanding novel Alia sebelumnya dengan cowok-cowok yang bikin becek, novel ini
malah bikin gue pengin bejek-bejek Ben sejak awal. Memang sih dia digambarkan
se-hot cowok-cowok bikinannya Alia
lainnya tapi gue enggak suka aja dengan sikap pengecutnya Ben yang udah dikasil
lihat sejak awal. Meski akhirnya Ben digambarkan serius, FILF, perhatian
banget, tetap aja susah untuk mengubah stigma gue.
Ceritanya sendiri udah ketebak endingnya bakal gimana. Enggak ada
konflik berarti di sini, karena cerita ya fokus ke Jana dan Ben. Gue suka
bagian Jana dan Ben kata-kataan, tapi ketika mereka udah saling cinta, gue udah
males. Haha. Tapi Raka dan Erga lucu banget. Gue jadi keingetan si
Nakula-Sadewa, he-he-he.
Sebagai penutup, buku ini cukup so so menurut gue. Tapi keselnya enggak
ada interaksi dengan tokoh dari buku lain. Cuma sekadar nyebutin nama aja. Kan
gue kangen dengan pasangan lain, terutama Nadia dan Kafka. Meski begitu, gue
mengikuti banget cerita ini simply
karena gaya menulisnya yang gue suka. Engaging
banget.
Kalau boleh milih, gue tetap pendukungnya Nadia-Kafka, he-he. Jadi enggak
sabar nunggu buku Alia selanjutnya, dengan tokoh baru. Mungkin dibikin serial
juga.
0 Comments:
Post a Comment