
Oke, sepertinya ini keberatan
judul, karena yang namanya rekomendasi seharusnya banyak.
Akhir 2018, saya memutuskan untuk
liburan ke Penang secara mendadak, jadi tidak banyak riset sebelumnya. Kebetulan,
ada satu hari saya harus bekerja sehingga memutuskan untuk café hopping selama satu hari. Dari penulusuran singkat di
Instagram @penangfoodie, ada banyak café dan coffee shop seru yang menarik dikunjungi bagi para digital nomad.
Sayangnya, karena hari itu H-1
natal, banyak café yang tutup, sehingga pilihan saya terbatas.
Selama satu hari, saya
mengunjungi tiga tempat untuk bekerja dan satu tempat untuk melepas penat
malamnya. Siapa tahu membantu kalau ingin bekerja di Penang, ya kan?
So, here there are.
NORM (@wearethenorm)
Alamat: 260 c, Lebuh Carnavron, George
Town.
Ini tempat pertama yang saya
kunjungi dan kesan pertama begitu memasuki tempat ini yaitu ‘so instagramable banget ya’. Dengan dominasi
warna putih, Norm cocok jadi latar foto Instagram untuk penyuka feed yang clean. Terbukti dengan banyaknya anak muda Penang yang foto #OOTD
di sini, dan bagi para pengabdi konten, sepertinya Norm adalah tempat yang pas.
The thing is, Norm is just like your ordinary cozy place to take a
picture. Makanan dan minumannya pun standar café, dengan harga standar café.
Tempatnya enggak begitu luas, sehingga sebenarnya enggak enak terlalu
berlama-lama di sini, karena banyak pengunjung juga. Selama tiga jam saya di
sini, sudah enggak terhitung berapa banyak pengunjung yang datang dan sebagian
besar pasti foto-foto. Malah, pengunjung lain enggak segan untuk membantu jadi
fotografer dadakan.
Tempatnya sedikit masuk ke dalam,
dan bukan di area ramai turis, sehingga tidak heran jika sedikit orang asing yang
berkunjung ke sini.
Berikut beberapa foto yang sempat
saya ambil di Norm.
![]() |
Suasana di NORM yang cozy buang ngupi-ngupi cantik. |
![]() |
This tree reminds me of White Tree of Gondor, kkkk. |
![]() |
Salah satu spot buat foto. Bahkan, tempat duduknya aja Instagramable, sih. |
![]() |
Kalau siang, siap-siap aja kena matahari super nyentrong kayak begini, |
![]() |
Makan siangku pada waktu itu. 8 dari skala 10. |
Potterhead Malaysia (@potterhead_malaysia)
Alamat: 11, Lebuh Keng Kwee, George
Town
Surprise, there’s a place to Potterhead here in Penang. Sejujurnya,
saya tidak pernah tahu soal keberadaan tempat ini. Ketika bingung memutuskan
akan mengunjungi café mana lagi karena sudah terlalu lama di Norm, saya mencari
referensi di Google Maps. Dan, muncullah café ini, tidak terlalu jauh dari
KOMTAR, pusatnya George Town.
Potterhead bisa ditempuh dengan
berjalan kaki selama 20 menit dari Norm. (Patut dicatat, saya memang lebih
sering berjalan kaki selama di Penang untuk menempuh tempat-tempat di sekitaran
George Town).
Tempatnya tidak terlalu besar, dan
letaknya agak masuk ke dalam. Ketika saya datang, di sini tidak terlalu ramai. Potterhead
terdiri dari dua lantai, dan saya tidak sempat melirik ke lantai dua. Tempatnya
tidak terlalu besar, dan begitu masuk, langsung disambut dengan umbul-umbul
keempat asrama di dinding.
Area di bawah tangga disulap
seolah-olah itu kamarnya Harry, tapi enggak bisa masuk. Selain itu juga ada properti
yang bisa dipakai untuk foto-foto. Berhubung saya sedang ribet kerja dan
propertinya enggak henti-henti dipakai orang, jadinya enggak ikutan foto.
Menunya juga dibuat ala-ala
Hogwarts. Minumannya umumnya berupa ramuan. Saya memesan ramuan polyjuice dan Butterbeer
ala-ala, tapi rasanya…. Well,
sejujurnya sih B minus, he-he.
Sebagai gambaran, berikut
beberapa foto di Potterhead.
![]() |
Salah satu sisi dinding yang diisi memorabilia Harry Potter |
![]() |
Kamar Harry, literally di bawah tangga, tapi enggak bisa dimasuki. |
![]() |
Butterbeer, rasanya sih kayak root beer tapi keenceran. |
![]() |
Ini ramuan polyjuice. Tatakannya bisa nyala gitu, makanya minumannya kelihatan menyala. |
![]() |
Salah satu pojokan di meja kasir. |
![]() |
Kalau follow Instagram mereka, bisa dapet pembatas buku ini. |
Wheeler's (@wheelerspenang)
Alamat: 67 Love Lane George Town
This is the perfect place to work or just hangout and ngobrol-ngobrol
bodo with friends.
Menjelang sore, saya menghabiskan
waktu di Wheeler’s. Letaknya tidak jauh dari Chulia Street, salah satu
pusatnya George Town, dan cuma berjarak lima menit jalan kaki dari hotel tempat
saya menginap. Malam sebelumnya, saya sudah ke sini, tapi penuh sehingga
melipir ke tempat lain.
Di siang dan sore hari, ada
banyak yang bekerja di sini, sementara malamnya tempat ini lebih seru untuk
nongkrong sambil minum-minum bareng teman. Kebetulan, di sekitar sini ada
banyak café dan bar lokal yang memang ramai kalau malam.
Kopinya enak, standar coffee shop yang enggak macam-macam. Namun,
yang saya suka adalah ambience-nya. Kesan
ramah dan hangat langsung kerasa begitu masuk ke sini. Ambience music turut mendukung suasana, ditambah sore itu sedang
hujan. Obrolan riuh dari berbagai bahasa juga menjadi latar belakang yang seru
untuk bekerja.
Saya tidak banyak mengambil foto
di sini, karena terlalu enjoy
menikmati suasananya.
![]() |
Avocado Coffee-nya enak |
![]() |
Dari sudut ini ambience-nya kerasa banget |
![]() |
Camilan pengganjal perut di sore hari. |
Rockafellas Kitchen & Bar (@rockafellaspg)
Alamat: 437 Chulia Street, George
Town
Saya menginap di daerah Chulia
Street, dan di sepanjang jalan berjejer bar dan café yang membuat George Town
selalu hidup hingga lewat tengah malam. Berjarak sekitar 100 meter dari hotel,
ada Rockafellas Kitchen & Bar. Entah kenapa, semenjak hari pertama datang,
tempat ini sudah menarik perhatian saya.
Tempatnya enak banget buat
bersantai, entah sama teman-teman atau sendiri. Awalnya saya sendirian ke sini,
lalu ketemu sama sepasang bule yang sehari sebelumnya juga bertemu di
perjalanan ke Penang Hill. Lalu, meja kami bertambah dengan pengunjung lain
yang umumnya juga turis. Niat awal yang cuma ingin di sini sekitar satu jam
saja berlanjut hingga jam 2, bahkan ketika tempatnya mau tutup dan masih ada
beberapa pengunjung yang enjoy di sana, ngobrol santai sambil minum.
Berhubung saat itu malam natal, homeband menyanyikan lagu natal
diselingi lagu lain yang singable. Semakin
malam, tempatnya semakin padat, sampai-sampai ada yang berdiri karena enggak
kebagian tempat duduk.
Ngomongin soal ambience sih enggak jauh beda dari bar lokal kebanyakan yang memang touristy banget, sih. Ditambah minumannya
yang murah ya, jadinya betah lama-lama di sini.
Berhubung tempatnya padat, enggak
banyak foto yang bisa diambil di sini.
![]() |
Homeband yang ngajak singalong sepanjang malam |
![]() |
Tempatnya asik buat minum-minum dan ngobrol-ngobrol bodo sama temen, |
Honorary mention: Gala House (@galahouse_official)
Alamat: 102 & 104, Lebuh
Muntri, George Town
Alasan café ini jadi honorary
mention bukan karena spesial, melainkan saya mengunjunginya di hari berbeda
sehingga tidak cocok masuk ke dalam daftar café hopping #okesip.
Di hari pertama saya tiba dan
belum jamnya check in, saya
menjelajah di sekitar hotel. Berhubung haus sangat dan letih, jadinya mampir ke
tempat pertama yang dilihat, sekalian mengisi perut karena lapar.
Gala House terletak pas di
persimpangan jalan. Tempatnya termasuk kecil, dan ada dua sebelah-sebelahan,
sehingga sepintas tampak seperti dua café berbeda. Berhubung masih siang, jadi
tempatnya sepi. Selain saya hanya ada sekeluarga kecil bule yang juga makan
siang.
Untuk mengisi waktu menuju ke
Cheong Fatt Tze Museum yang enggak jauh dari sini, bisa sih minum-minum cantik
dulu di sini.
Oleh karena keterbatasan waktu
dan banyak tempat yang tutup, sehingga saya tidak sempat mengunjungi dua café yang
sebenarnya ada dalam top list:
Secawan ‘n’ Such dan China House.
Well, itu, sih, artinya harus
balik lagi. Setujuh?
XOXO,
iif
0 Comments:
Post a Comment